Laman

Minggu, 17 Juni 2012

Panduan Haji: Mengatasi Gangguan Kesehatan di Bandara

Pemberangkatan haji atau umrah tentunya tidak lepas dari urusan di bandara. Maklum, saat ini, transportasi menggunakan pesawat terbang dirasa cukup efektif, terutama dari sisi waktu yang lebih cepat. Pada saat menunggu pemberangkatan di bandara, tak jarang terjadi gangguan kesehatan yang menyergap jamaah haji. Apa saja gangguan kesehatan tersebut dan bagaimana mengatasinya? Berikut beberapa contohnya.

Pusing atau sakit kepala
Akhir-akhir ini, angka serangan penyakit pusing mencapai sekitar 5 sampai 6% jamaah haji. Masalah pusing bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi menjadi lebih sering muncul seiring dengan bertambahnya usia. Terlebih pada jamaah haji yang berumur di atas 40 tahun. Biasanya, pusing muncul secara perlahan-lahan dan lenyap dengan sendirinya setelah beberapa saat tanpa meninggalkan efek apa pun.
Meskipun rasa pusing bisa mengakibatkan gangguan bahkan menghentikan aktivitas yang kita lakukan, tetapi hanya sekitar 5% kasus pusing yang dihasilkan oleh gangguan yang serius. Terjadinya pusing disebabkan banyak faktor. Hal in disebabkan banyak bagian tubuh bekerja bersama untuk menjaga keseimbangan. Beberapa di antaranya meliputi telinga bagian dalam, mata (penyedia isyarat pengelihatan yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan), otot dan persendian, otak (terutama batang otak dan cereblum), serta saraf yang menghubungkan semua bagian.

Pemicu utama rasa pusing adalah keletihan. Namun, ketegangan, kurang tidur, serta lupa makan juga bisa menjadi pemicu. Jika tidak memiliki kaitan dengan penyakit lain, pusing bisa dihilangkan dengan beberapa tindakan berikut.
a) Minum parasetamol atau aspirin dengan dosis tepat.
b) Minum cukup air.
c) Cari tempat duduk di tempat yang memiliki sirkulasi udara baik.
d) Ambil napas lebih dalam.
e) Makan agar kadar gula dalam darah kembali normal.

Jika semua tindakan di atas tidak mengurangi rasa sakit atau pusing kembali muncul pada saat berikutnya segera periksakan ke dokter yang bertugas.

Kaki pegal
Gangguan kaki pegal umumnya dialami jamaah haji jika terlalu lama berdiri. Untuk mengatasi gangguan tersebut, sepatu yang nyaman dan berhak rendah menjadi solusi terbaik. Jika memungkinkan, gunakan kesempatan untuk duduk jika harus menunggu satu atau dua urusan. Jamaah haji juga bisa memanfaatkan mushala sebagai tempat untuk menunggu sambil beristirahat untuk melemaskan otot kaki. Jika harus dilakukan di tempat yang agak jauh dari rombongan, beritahukan kepada anggota rombongan atau teman agar tidak tertinggal. Membawa krim atau minyak obat luar pegal linu merupakan salah satu cara yang baik.

Badan pegal
Gangguan berupa rasa pegal pada badan biasanya menyerang daerah leher, punggung, lengan, kaki, dan pundak. Rasa pegal ini disebabkan adanya kekakuan pada otot dan bisa terjadi pada siapa saja. Rasa pegal pada badan bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktifitas jamaah haji.
Biasanya, munculnya rasa pegal di badan dipicu oleh beberapa aktivitas, misalnya duduk dalam jangka waktu lama, terutama pada saat jamaah diharuskan duduk berjam-jam di tempat antrian atau tempat pemberangkatan. Pemicu lain munculnya rasa pegal adalah mengangkat beban terlalu berat, misalnya pada saat mengangkat koper. Bisa juga terjadi salah posisi tubuh dalam melakukan aktifitas fisik. Nyeri otot yang dipicu oleh kelelahan dipercaya terjadi akibat kerusakan mikroposis di dalam otot. Kondisi ini biasanya sembuh dalam waktu beberapa hari dengan cara beristirahat, melakukan peregangan, dan pemijatan.

Untuk membuat otot rileks, konsumsi cairan yang cukup dan memperbaiki postur tubuh yang salah dalam melakukan aktifitas. Sementara untuk mengatasi rasa pegal, kita bisa berjalan-jalan untuk meluruskan kaki atau beristirahat sambil melakukan shalat wajib maupun sunnah di mushola yang ada. Jangan lupa untuk memperhatikan posisi duduk agar nyaman di bandara.
Jika rasa pegal tidak kunjung reda atau kerap kali kambuh, sebaiknya konsultasikan dengan petugas dokter. Membawa balsem atau krim pereda nyeri otot menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi badan pegal.

Masuk angin
Masuk angin bisa membuat badan kita terasa tidak nyaman. Hal ini bisa disebabkan ruangan bandara yang ber-AC atau memiliki banyak kipas pendingin. Masuk angin juga bisa terjadi saat jamaah haji berangkat dari rumah menuju bandara. Hal tersebut disebabkan kendaraan yang digunakan ber-AC. Pada dasarnya, banyaknya hembusan angin yang menerpa tubuh secara perlahan akan mengisi lambung yang kosong.
Penyebab lain masuk angin di antaranya kondisi hb darah yang turun dan kurang tidur (tidur larut malam). Selain itu, masuk angin juga bisa disebabkan stamina tubuh sedang menurun. Seringkali jamaah kurang menyadari bahwa banyaknya aktifitas saat mempersiapkan keberangkatan haji mengakibatkan kelelahan. Jika stamina kuat, otomatis tubuh bisa menghalangi segala macam penyakit. Namun, jika sedang tidak sehat, penyakit akan dengan mudah menyerang.
Masuk angin disertai perut kembung adalah gangguan kesehatan yang sangat sering ditemukan. Umumnya, kondisi ini disebabkan rasa antusias menyambut keberangkatan. Dengan begitu, jamaah haji mengabaikan atau melupakan waktu makan. Untuk mengatasinya, bawalah selalu roti, biscuit, atau makanan kecil lainya di dalam tas agar dapat segera mengisi perut. Selain itu, bawalah baju tebal atau jaket untuk menghalangi paparan angin yang lebih banyak pada tubuh.

Haus dan lapar
Bukan tidak mungkin, urusan di bandara lebih lama dari yang direncanakan. Akibatnya, muncul rasa haus dan lapar. Sebenarnya, rasa haus dan lapar merupakan sinyal dari tubuh bahwa tubuh memerlukan asupan gizi agar semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Jika diabaikan, kondisi kekurangan nutrisi atau gizi ini akan memunculkan gangguan kesehatan. Beberapa gangguan yang bisa muncul di antaranya masuk angin, pusing, lesu, dan mengantuk. Pada kondisi yang lebih parah, mata berkunang-kunang dan bisa mengakibatkan pingsan.

Makan dan minum bukan hal yang sulit karena di bandara banyak tersedia tempat makan. Namun, jika khawatir tertinggal rombongan, jamaah haji bisa membawa makanan ringan seperti roti, biskuit, atau makanan kecil lainnya.

Nah, itulah beberapa contoh gangguan kesehatan saat di bandara. Diharapkan jamaah haji bisa mengantisipasi gangguan tersebut dengan mempersiapkan apa saja yang diperlukan untuk mengatasinya. (Jng/RA) . Tips haji dan Umroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar