Umrah Ramadhan: Pahala Haji, Biaya Umrah
“Dapat pahala haji pakai biaya umrah, emangnya bisa?”
“Wah, biaya umrah tapi dapat pahala haji. Asyik banget. Mau dong...”
“Ah, haji dan umrah itu beda. Mana bisa umrah bisa dapat pahala haji!”
Yup!
Mitra haji dan umrah, beragam komenter dan respon yang mungkin muncul ketika seseorang membaca judul tulisan artikel di atas. “Pahala haji, Biaya Umrah”. Ada yang bertanya-tanya, ada yang antusias ingin tahu caranya, ada pula yang menyanggah. Nah, kira-kira, bisa nggak ya, dapat pahala haji tapi memakai biaya umrah?
Perbedaan haji dan umrah
Untuk tahu jawabannya pertanyaan di atas, perlu kita ketahui dulu perbedaan antara haji dan umrah. Dengan begitu, kita bisa lebih memahami maksud dan cara mendapatkan pahala haji dengan menggunakan biaya umrah.
Dari sisi definisi: Secara garis besar, Haji adalah berkunjung ke Baitullah, untuk melakukan thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan melakukan amalan – amalan yang lain dalam waktu tertentu (antara 1 syawal sampai 13 Dzul Hijjah) untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT.
Adapun umrah adalah berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan thawaf, sa’i, dan tahallul dalam waktu yang tidak ditentukan, untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Dari sisi rukun: Haji memiliki beberapa rukun yang harus dilakukan oleh jamaah, yaitu (1) Ihram, (2) Wukuf di Arafah, (3) Thawaf Ifadlah, (4) Sa’i, (5) Tahallul (memotong rambut), dan (6) Tertib.
Adapun rukun umrah meliputi (1) Ihram, (2) Thawaf, (3) Sa’i, (4) Tahallul, dan (5) Tertib.
Catatan : Rukun haji harus dilaksanakan. Jika salah satu rukun atau lebih tidak dilaksanakan maka hajinya batal (tidak sah) dan tidak dapat diganti dengan dam (denda).
Dari sisi wajib: Haji memiliki memiliki hal wajib yang harus dilakukan, yaitu (1) Ihram dari Miqat, (2) Mabit di Muzdalifah, (3) Mabit di Mina, (4) Melempar Jumrah, dan (5) Thawaf Wada’.
Adapun wajib umrah hanya satu yaitu Ihram dari Miqat.
Sebagai catatan: Wajib Haji harus dilaksanakan. Jika salah satu wajib ada yang ditinggalkan maka hajinya sah tapi harus membayar dam (denda).
Dari sisi waktu pelaksanaan: Haji dilakukan pada waktu atau musim tertentu, yaitu antara 1 syawal sampai 13 Dzul Hijjah. Jika dilakukan di luar waktu tersebut, ibadah tersebut tidak bisa dikatakan sebagai ibadah haji, meskipun memenuhi syarat, rukun, dan wajibnya.
Adapun umrah dapat dilakukan sewaktu-waktu, di luar waktu/musim haji.
Nah, dari sini sudah dapat kita lihat perbedaan antara ibadah haji dan umrah. Ibadah haji memiliki rukun yang lebih banyak dari umrah. Begitu pula dengan wajib haji yang lebih banyak dari umrah. Di samping itu, waktu untuk ibadah haji telah ditentukan sehingga kita tidak bisa memilih waktu luang. Dengan melaksanakan ibadah haji, berarti kita telah siap untuk meluangkan tenaga dan waktu secara khusus, mengalahkan kepentingan lainnya.
Lalu, bagaimana dengan masalah biaya?
Bicara masalah besaran biaya memang sangat relatif, tergantung dari fasilitas yang disediakan oleh biro penyelenggara haji dan umrah. Namun, dengan fasilitas yang sama, biaya penyelenggaraan haji dan umrah cukup jauh perbedaannya. Biaya umrah bisa mencapai setengah dari biaya haji. Hal ini bisa disebabkan pengaruhi waktu pelaksaan umrah yang relatif lebih singkat. Dengan demikian, biaya pemondokan dan katering menjadi lebih sedikit.
Meskipun aktivitas dan biaya yang dikeluarkan saat umrah tidak sebesar saat haji, tetapi kita bisa meraih pahala haji hanya dengan melaksanakan ibadah umrah. Ini kuncinya: Umrah di Bulan Ramadhan!
Umrah Ramadhan, Kunci Umrah Berpahala Haji
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa sesungguhnya Nabi saw bersabda kepada seorang wanita dari kalangan Anshar yang bernama Ummu Sinan: Apakah yang menyebabkan kamu tidak berhaji bersama kita, wanita itu menjawab: Aku tidak bisa ikut menunaikan haji karena adanya kebun yang dimiliki oleh Abi fulan, yaitu suaminya. Di mana suamiku berhaji bersama salah seorang putranya dengan biaya dari kebun tersebut, sementara yang lain diurus oleh anak kami. Maka Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya berumrah pada bulan Ramadhan sama dengan haji atau berhaji bersamaku". (HR. Bukhari No. 1782 dan Muslim No. 1256)
Nah, itulah kabar gembira dari Rasulullah saw, bahwa dengan melakukan umrah di Bulan Ramadhan akan mendapatkan keutamaan dan pahala seperti melaksanakan ibadah haji. Tentunya, ibadah umrah di Bulan Ramadhan tidak lantas menggugurkan kewajiban ibadah haji, karena keduanya merupakan kewajiban yang berbeda. Sama halnya dengan pahala melakukan amal sunah yang mendapatkan ganjaran pahala amal wajib. Jadi, tidak berarti amal wajib tidak dilaksanakan karena telah melaksanakan amal sunah. Hal ini disebabkan karena keutamaan Bulan Ramadhan sehingga amal ibadah akan diganjar dengan pahala yang berlipat ganda.
Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan perbuatan baik (sunnah/mandub) pada bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama seperti menunaikan suatu kewajiban (fardlu) pada bulan yang lain. Siapa saja yang menunaikan kewajiban (fardlu) di bulan Ramadlan , (ia diganjar pahala) sama dengan orang yang mengerjakannya 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain". (RA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar